Hari Kelak Kembali
Perjalanan bergerak diputar waktu
Fajar hangat melambai harapan
Matahari datang menghampiri
kawal gemulai tubuh dan mimpi
hingga malam menutup jalan mentari
saatnya kau berbagi jalanmu selimut
Perjalanan kadang seperti rute ke gunung keramat
tak hanya berkelok, sempit, berjurang, hingga buntu
kadang tak tahu jalan mana tuk diikuti
Perjalanan sering mengawalmu ke rimba air mata
Ia mendesakmu mengambil pilihan-pilihan
Ia menggantungmu di awan-awan dilema
Kau yang tertatih di jalan kesulitan
Kau yang terluka di medan peperangan hidup
Kau yang tertawa di kursi-kursi empuk
Kau yang bahagia di pelukan dewa asmara
kau yang terbengong ngungun di tengah bancakan dosa
Jangan takut menempuh jalanmu di luar harap
Ada hari di mana kita mengecup manis air mata
Ada masa di mana kita menenggak segar keringat teraniaya
Ada bahagia bagi cinta yang terluka,
Yakinlah: Hari itu kelak kembali
Tidak ada komentar:
Posting Komentar